Minggu, 27 Mei 2012

Pilih Pendidikan Reguler/Normal atau Akselerasi/Percepatan?

PENDIDIKAN PROGRAM AKSELERASI


Pressy (1949)  yang  mendefinisikan  akselerasi  sebagai  kemajuan  melalui suatu program pendidikan pada kecepatan yang lebih tinggi atau pada usia yang lebih muda dibandingkan daripada yang konvensional. Artinya bahwa akselerasi  memungkinkan  siswa    gifted  akademik  dapat  mencapai kemajuan melalui suatu program pendidikan dengan   penyelesaian yang jauh lebih cepat atau dalam usia yang lebih muda daripada teman lainnnya yang seusia kronologis.

Rasional Program Perecepatan Belajar (Akselerasi)

Ada  alasan-alasan  bahwa  program  akselerasi  dipandang  relevan  untuk membantu anak   gifted akademik, sebagaimana kata Barbara Clark, (1983), Michael C. Pyryt (2003), karena memiliki beberapa keuntungan yang secara rinci, di antaranya:

  • Siswa   gifted cenderung memilih teman-teman yang lebih tua karena tingkat kematangannya sering menunjukkan  kesamaan dengan mereka.
  • Akselerasi dapat diterapkan di sekolah manapun.
  • Akselerasi  memungkinkan  siswa  mampu  memasuki  karirnya  sesegera mungkin, yang akhirnya berkonsekuensi pada produktivitas yang lebih.
  • Karena menghabiskan waktunya lebih sedikit di sekolah, maka biaya pendidikan anak  gifted lebih sedikit.
  • Siswa program akselerasi dalam bekerja sama baiknya, bahkan sering lebih baik daripada siswa yang lebih tua di kelasnya.
  • Ketika dimasukkan program akselerasi, di sebagian besar laporan untuk anak di atas rata-rata, penyesuaian sosial dan emosionalnya biasanya tinggi. Pada umumnya, guru dan administrator sekolah bertentangan dengan program akselerasi, sementara itu orangtua dan siswa, terutama yang mengalami akselerasi pro dengannya. Untuk sukses, program akselerasi harus berlanjut dan terkoordinasikan.
  • Akselerasi memungkinkan maju berdasarkan kesiapan akademik/perkembangan daripada kemajuan kronologis.
  • Akselerasi  mendukung  konsep  kesiapan  dan  filsafat  pendidikan  yang memberikan suatu pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
  • Mereka dapat belajar isi yang lebih sulit yang sesuai dengan tingkat perkembangannya yang lanjut. Jika mereka diberikan tantangan bekerja pada  tingkat  yang  sesuai,  maka  cara  ini  akan  membantu  dalam memuaskan kebutuhan intelektual dan mengarahkan ke sikap yang lebih positif terhadap sekolah dan belajar.Kebiasaan studi yang baik tumbuh dari opengalaman belajar yang menantang secara konsisten yang dapat menghasilkan anak mampu mengatasinya dengan berhasil.
  • Mereka dapat memperkecil kesulitan  dari  prestasi  yang  kurang  dan kebosanan yang menyertainya.  
  • Beberapa  anak-anak  yang maju secara  intelektual  juga maju dalam perkembangan sosial dan emosionalnya,     karena itu perlu ditempatkan pada posisi yang lebih baik   bersama anak-anak yang lebih tua. Anak gifted biasanya menikmati berteman dengan anak-anak yang lebih tua, karena mereka memiliki minat dan kemampuan yang sama dan mampu menunjukkan kemampuan berpikir dan bekerja yang sama dan memiliki harapan yang lebih tinggi. Ditempatkan dengan anak-anak yang lebih tua dapat  mencegah penolakan dan isolasi  dari  temannya  yang  sebaya. Terbukti  bahwa  usia  emosional  lebih  berkaitan  dengan  usia  mental daripada usia kronologis.
  • Akselerasi memperbaiki motivasi, kepercayaan dan penampilan. Anak-anak yang dipaksa megikuti waktu dapat menjadi bosan dan frustasi yang pada akhirnya dapat mengarahkan kepada perilaku yang jelek dan self esteem yang rendah. Kebosanan dan frustasi dapat mengarahkan anak anak menjadi menghilang dan mati. Akselerasi dapat juga mengurangi kekuan dan arogansi.  
  • Akselerasi memungkinkan penyelesaian pelatihan profesional yang lebih dini. Akselerasi memberikan kesempatan pilihan kurikuler yang fleksibel.

 Mackenzie-Sykes (1996)  mengemukan  juga  keuntungan  program akselerasi bagi anak    gifted    yang dirumuskan secara padat,    di antaranya sebagai berikut:  
  1. Efisiensi belajar meningkat.
  2. Efektivitas belajar meningkat.  
  3. Pengakuan dan penghargaan terhadap kemampuan dan prestasi. 
  4. Pilihan eksplorasi akademik meningkat.  
  5. Dimungkinkannya siswa mendapatkan kelompok teman sebaya yang baru.
  6. Waktu untuk karirnya meningkat. 
  7. Produktivitasnya meningkat.

 Mackenzie-Sykes (1996)  berdasarkan  pendapat  Hollingworth, (1942); Passow, (1958); Marland,  (1972); Stanley,  (1979); Southern & Jones,  (1991) menyatakan bahwa ada sejumlah  konsekuensi negatif,  jika  anak    gifted akademik tidak diberikan program akselerasi, di antaranya:  
  1. Frustasi dan kebosan pendidikan.  
  2. Prestasi dan produktivitas rendah.  
  3. Mengembangkan  rasa  apatis  terhadap  pendidikan  formal  dan  putus sekolah lebih awal.
  4. Harapan akademik yang lebih rendah.  
  5. Motivasi belajar yang menurun dan kebiasaan belajar yang jelek. 
  6. Kesulitan  menyesuaikan  dengan  kelompok  sebaya  yang  tidak  sharing minat dan kepedulian yang bersifat lanjut.



Walaupun program akselerasi memiliki keuntungan dan kelebihan, sejumlah pihak ada juga yang menentang terhadap akselerasi, di antaranya:  
  • Kebosanan yang dihasilkan dari kurangnya tantangan dapat dieliminasi dengan cara yang lain dan lebih baik, yaitu dengan cara pemnfaatan waktu di kelas - pengayaan.
  • Siswa-siswa yang lebih muda secara intelektual matang, tetapi secara sosial  dan  emosional tidak diuntungkan, sehingga ada kecenderungan kesempatan  untuk  kepemimpinan  di  bidang  non  akademik  lainnya mungkin saja ditolak,  karena ketidakmatangan bidang fisik dan sosial.
  • Karena kecepatan kematangan berbeda, perkembangan anak mungkin berhenti. Karena itu dia mungkin tidak siap mengikuti kemajuan yang cepat di dalam beberapa bidang perkembangan. Kesenjangan yang serius dapat menyebabkan penampilan yang lebih lambat.  
  • Anak-anak akan dirampok masa kekanak-kanakan dan mereka mungkin akan mati sebelum menyelesaikan sekolahnya.
  • Akselerasi  tidak  dilihat  sebagai  program  bagi  anak gifted.  Ini meninggalkan siswa sebagai seorang penerima ilmu yang pasif daripada sebagai  pembuat  keputusan  yang  aktif  jika  siswa  tidak  diberi kesempatan  mengatakan  apa  yang  dipelajari dan  bagaimana pengetahuan  dipelajari,  tetapi  hanya  membuat  keputusan  yang mengasumsikan beban kerja tambahan.
  • Beberapa  siswa  memiliki  gaya  pribadi  dan  belajar yang  lebih  cocok dengan pengayaan daripada percepatan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Internet Marketing